Pesan Manis Untuk Anakku Kelak

Ku Buatkan Kau Secangkir Teh Hangat
Hentikanlah Isak Tangismu Nak,,,!
Lebam diwajahmu Tak kan Hilang Dengan Setetes Air Mata
Hidup Sekeras Batu, Maka Janganlah Kau Membisu
Tegarlah Seperti Karang, Yang Tegak Menantang
Kuatkan Lentik Jarimu,Tapaki Tebing-tebing Terjal

Terlewatkan

Sepekan dah terlewatkan
namun bayangmu masih mewarnai hari
seperti dulu
masih menghiasi alunan nada
menghiasi warna dunia
ntah sampai kapan rasa itu akan pudar

Serpihan yang Hilang

kukumpulkan serpihan kerikil tajam yang terbuang
berharap kau temukan satu serpihan yang hilang
ku tak mau satu butirpun terbuang

Phiuh...

Kita tidak tau siapa yang akan datang hari esok?
Kejadian apa yang akan kita jalani?
Sedetikpun kita tidak tahu
Apakah kematian,Senang,Sedih,Tertawa,Derita,Terharu,Menangis

Orang lalu lalang didepan mata dan ntah apa yang Dia fikir
Apa kita ada dibenaknya saat kita berada didekatnya?
Atau mungkin malah yang jauhlah, yang slalu memikirkan kita
Tapi fikir tanpa tindakan, bagai mendung tanpa hujan

Pembenaran-pembenaran yang kita buat dan simpulkan
Tanpa landasan dan dasar yang Fasih
Tak akan jadi apa-apa
Hanya kepulan asap dan debu

Usang lusuh tanpa terbasuh
Tinggalkan kepingan-kepingan luka yang menyayat
Mencabik mimpi yang terukir
Kian memudar ditelan waktu

Mencari Waktu Kedua

ada yang janggal dengan ini
yang selalu bertanya dalam benak
kala larut dalam pengap
ku tak mau berlalu hanya satu waktu

untuknya

tak kan lelah walau lusuh menyapa
setitis racun dalam sekam kembali datang
mengelupas bersama tanya
gundah mulai menjelma
hadirkan ruang, mencoba usik dalam bising